Kamis, 14 Oktober 2010

Tetap Undang Tim Papan Atas Bagi Timnas


timnasvsuruguuayy.jpg Badan Tim Nasional (BTN) PSSI belum merasa puas dengan hanya mendatangkan Uruguay dan Maladewa. BTN sudah memiliki daftar sejumlah tim papan atas dunia atau tim dari kategori medioker yang siap untuk dinegosiaikan kehadirannya ke Indonesia.

Negosiasi dengan beberapa tim bahkan disebut-sebut sudah hampir mencapai tahapan final, termasuk Hongkong, Pantai Gading, Cina dan Korea Utara. Dalam catatan BTN, paling tidak ada tujuh tim yang menyatakan tidak keberatan untuk bermain di Jakarta atau kota lainnya.

Menurut keterangan Ketua BTN PSSI Iman Arif, setidaknya sudah tiga bulan terakhir ini pihaknya melakukan pendekatan yang intensif dengan enam atau tujuh tim mancanegara di atas. Bahkan beberapa di antaranya sudah direncanakan untuk dapat dipertandingkan dengan timnas Indonesia pada pekan kedua November mendatang. Pantai Gading atau Korut, misalnya, termasuk yang diplot untuk dihadapkan dengan timnas pada 11 November, Paraguay dijadwalkan 17 November.

"Jadwal ini masih tentatif, sebab tergantung kelancaran kompetisi kita. Masih ada waktu beberapa hari bagi para pemain timnas untuk berkumpul di pelatnas sebelum menghadapi pertandingan internasionalnya,"jelas Iman Arif.

Para pemain timnas sudah langsung dikembalikan ke klubnya masing-masing seusai laga uji coba internasional keduanya melawan Maladewa, Selasa (12/10) di Bandung. Bambang Pamungkas dkk diproyeksikan baru akan kembali bergabung di pelatnas persiapan AFF Championship pada awal pekan kedua November.

Banyaknya pertandingan internasional yang direncanakan memang tak terlepas dari keinginan untuk meningkatkan kesiapan para pemaiin timnas menghadapi gelaran AFF Championship, khususnya penyisihan grup A di Jakarta di mana Bambang Pamungkas dkk akan berjibaku dengan Thailand, Malaysia dan tim pemenang dari kualifikasi grup antara Laos, Kamboja, Timor Leste dan Filipina.

Di samping itu, BTN sendiri tampaknya ingin merubah paradigma yang selama ini melekat pada dirinya, yaitu ssbagai "cost center". Dengan kata lain, BTN mengharapkan timnas sudah bisa "dijual" dan mendatangkan keuntungan. Namun, Iman Arif menepis hal itu. Menurutnya, masih sangat sulit dalam kondisi timnas saat ini BTN memperoleh keuntungan materi dari pertandingan-petandingan internasional yang dilakukan.

"Kita baru bisa bicara keuntungan kalau sudah banyak sponsor-sponsor besar yang tertarik," katanya.

Iman Arif menjelaskan, tujuan utama dari pertandingan-pertandingan internasional yang dihadapi timnas tetap untuk "mendongkrak" penampilan mereka. "Saya pikir kita harus lebih banyak menghadapkan timnas dengan tim-tim berkalas untuk meningkatkan level kemampuan mereka baik secara individu mau pun tim," tegasnya.

Meningkatnya performa timnas untuk akhirnya mampu merebut gelar juara dari sebuah even mancanegara, katakanlah AFF Championship, memang menjadi harapan pecinta sepakbola nasional. Jika masih luput merenggut gelar di AFF Championship yang sudah semakin mendekat, tatapan berikutnta adalah menggapai sukses di pentas sepakbola SEA Games tahun depan di Indonesia. Oleh karena itu, BTN harus meramu berbagai cara.

"Menyuntikkan" pemain keturunan ke timnas, misalnya, termasuk salah satu formula yang tetap akan dilakukan oleh BTN. Menyiasati rambu-rambu atau aturan dari FIFA yang tidak memperkenankan pemain keturunan yang belum memperoleh paspor untuk dimainkan bersama timnas --yang menyebabkan mereka gagal memperkuat timnas saat menghadapi Uruguay atau Maladewa-- BTN akan mencoba menampilkan para pemain keturunan yang sudah "terdaftar" dalam pertandingan ujicoba internasional yang sifatnya tidak resmi.

"Sudah ada dalam rencana kita untuk menampilkan mereka dalam tim Indonesia Selection, yang mungkin akan kita hadapkan dengan tim Malaysia Selection," demkian antara lain dikemukakan Iman Arif.

Laga internasional tim Indonesia Selection dengan Malaysia Selection ini diproyeksikan bisa digelar juga pada pertengahan November juga. (adi)

notepad Jakarta13/10/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar